Teknik Dasar Bola Voli
9-All | All About 9 - MACAM-MACAM
TEKNIK DASAR BOLA VOLI
Mengingat
olahraga bola voli adalah permainan beregu, maka pola kerjasama antar pemain
mutlak diperlukan untuk membentuk team yang kompak dengan demikian, penguasaan
teknik-teknik dasar dalam olahraga bola voli secara perorangan sangatlah
penting untuk dikuasai. Seperti dikatakan oleh Sarumpaet (1991:133), bahwa:“
penguasaan teknik dasar bola voli merupakan unsur yang menentukan kalah dan
menangnya suatu regu dalam pertandingan.
Oleh
karena, itu teknik dasar permainan harus benar-benar dikuasai lebih dahulu agar
dapat mengembangkan untuk pertandingan lancar dan teratur.” Pengertian “teknik
dasar” menurut Yunus (1992: 68) adalah “cara melakukan sesuatu untuk mencapai
tujuan tertentu secara efektif dan efisien sesuai dengan peraturan yang berlaku
untuk mencapai hasil yang optimal”. Selanjutnya dikatakan pula mengenai macam
teknik dasar, yaitu : servis, passing, smash dan block.
A.
SERVIS
Servis adalah tindakan memukul bola oleh seorang pemain
belakang yang dilakukan dari daerah servis, langsung ke lapangan lawan. Servis
merupakan aksi untuk memasukkan bola ke dalam permainan. Keberhasilan suatu
servis tergantung pada kecepatan bola, jalan dan putaran bola serta penempatan
bola ke tempat kosong, kepada pemain garis belakang kepada pemain yang
melakukan perpindahan tempat. Service ada beberapa macam antara lain:
1. Service
atas. adalah service dengan awalan melemparkan bola ke atas seperlunya. Kemudian
Server memukul bola dengan ayunan tangan dari atas.
2. Service
bawah. Adalah service dengan awalan bola berada di tangan yang tidak memukul
bola. tangan yang memukul bola bersiap dari belakang badan untuk memukul bola
dengan ayunan tangan dari bawah.
3. Service
mengapung. Adalah service atas dengan awalan dan cara memukulyang hampir sama.
awalan service mengapung adalah melemparkan bola ke atas namun tidak terlalu
tinggi ( tidak terlalu tinggi dari kepala ). Tangan yang akan memukul bola
bersiap di dekat bola dengan ayunan yang sangat pendek.
B.
PASING
Salah
satu tehnik dasar dan vital yang lain, yang juga wajib dikuasai oleh setiap pemain
bola voli adalah tehnik pasing. Tanpa adanya penguasaan tehnik pasing yang
baik, maka sebuah tim tidak akan mampu menghadapi pertandingan dengan baik.
Karena, pasing adalah langkah awal yang akan menentukan kemampuan sebuah tim
untuk bertahan dan melakukan penyerangan. Dengan adanya penguasaan tehnik
pasing yang baik, maka seorang setter akan lebih mudah dalam menyesuaikan arah
dan tinggi bola yang akan diset. Dengan demikian, sang attacker-pun akan dapat
melakukan spike secara maksimal.
Dengan kata lain,
pasing juga biasa dikenal dengan sebutan “reception”, yaitu sebuah usaha tim
dalam rangka menerima, menahan, dan mengendalikan servis atau segala bentuk
penyerangan yang dilakukan oleh tim lawan. Pasing yang baik, bukanlah pasing
yang hanya mampu mencegah bola agar tidak jatuh atau menyentuh area timnya,
tetapi juga harus mampu mencapai posisi setter dengan arah yang tepat, serta
dengan gerakan dan kecepatan yang stabil. Dengan demikian, sang setter dan
attacker akan mampu menciptakan berbagai variasi serangan dengan mudah.
Teknik
pasing ini dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a. Passing bawah
Passing bawah adalah Passing bawah adalah upaya seorang pemain
dengan menggunakan teknik tertentu untuk mengoperkan bola menggunakan lengan
sisi bagian dalam untuk dimainkanya kepada teman seregu untuk dimainkan
dilapangan sendiri.
1. Cara-cara melakukan pasing bawah
·
Pemain melakukan sikap siap.
·
Kedua tangan rapat dan dijulurkan lurus
kedepan, kedua lengan membuat sudut 45º
dengan badan.
·
Sikap tubuh semakin merendah dengan
menurunkan sudut lutut dari 135º
menjadi 45º.
·
Tungkai mulai dijulurkan keatas agak
kedepan, bola mengenai lengan bawah yang terjulur lurus. Tungkai dijulurkan sampai
berjingkat dan tangan tidak boleh melewati bahu.
·
Kembali kepada sikap siap.
2. Jenis-jenis Pasing Bawah
·
Pass
Bawah dua Tangan
·
Pass
Bawah Satu Tangan
·
Pass
Bawah Bergulir Kesamping
·
Pass
Bawah Setengah Bergulir Kebelakang
·
Pass
Bawah Meluncur Kedepan
3. Keguanaan Teknik Passing Bawah
·
Untuk
penerimaan bola servis
·
Untuk
penerimaan bola dari lawan yang berupa serangan / smash
·
Untuk
pengambilan bola setelah terjadi blok atau bola dari pantulan net
·
Untuk
menyelamatkan bola yang kadang-kadang terpental jauh dari lapangan permainan
·
Untuk
pengambilan bola yang rendah dan mendadak datangnya
b. Pasing atas
Pasing atas adalah tehnik pasing yang
dilakukan dengan menggunakan ujung jemari tangan, seperti ketika melakukan set.
Tehnik ini dilakukan pada posisi di atas kepala.
1. Cara melakukan pasing atas:
·
Pemain melakukan sikap siap.
·
Badan dijulurkan keatas dengan
meluruskan tungkai, bersamaan dengan menjulurkan kedua tangan keatas, sikap
jari seperti hendak merangkum bola.
·
Tungkai ditekuk kembali sampai lutut
membuat sudut 135º, posisi lengan ditekuk didepan muka
diatas kening dan bola disentuh oleh ujung jari² tangan.
·
Tungkai dijulurkan kembali sampai
berjingkat dan bola dilambungkan kedepan atas dengan jari dan bantuan
lengan yang digerakkan sampai lurus keatas.
·
Kembali kepada sikap siap
2. Jenis-jenis
pasing atas
·
Pass Atas
Normal
·
Pass Atas
Setengah Bergulir Kebelakang
·
Pass Atas
Bergulir Kesamping
·
Pass Atas
Meloncat
3. Kegunaan pasing atas
Pasing atas selain berguna untuk
pasing tetapi juga berguna untuk mengumpan untuk membuat serangan yang di
umpankan kepada Smasher.
C.
SMASH
(PENYERANGAN)
a.
Proses
melakukan smash dapat dibagi menjadi beberapa macam antara lain
1. Awalan
Berdiri
dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu (tergantung
smasher normal atau smasher kidal). Langkahkan kaki satu langkah kedepan
(pemain yang baik, dapat mengambil ancang² sebanyak 2 sampai 4 langkah), kedua
lengan mulai bergerak kebelakang, berat badan berangsur² merendah untuk
membantu tolakan.
2. Tolakan
Langkahkan
kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki
agak kedepan sedikit untuk mengerem gerak kedepan dan sebagai persiapan
meloncat kearah vertical. Ayunkan kedua lengan kebelakang atas sebatas
kemampuan, kaki ditekuk sehingga lutut membuat sudut ±110º, badan siap untuk meloncat dengan
berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang didepan.
3. Meloncat
Mulailah
meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan mengayunkan kedua
lengan kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik keatas. Telapak kaki,
pergelangan tangan, pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi merupakan
rangkaian gerak yang sempurna. Gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.
4. Memukul Bola
Jarak bola
didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan lengan kebelakang
kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan sejangkauan lengan terpanjang dan
tertinggi terhadap bola. Pukul bola secepat dan setinggi mungkin, perkenaan
bola dengan telapak tangan tepat diatas tengah bola bagian atas. Pergelangan
tangan aktif menghentak kedepan dengan telapak tangan & jari menutup bola.
Setelah perkenaan bola lengan pemukul membuat gerakan lanjutan kearah garis
tengah badan dengan diikuti gerak tubuh membungkuk. Gerak lecutan lengan,
telapak tangan, badan, tangan yang tidak memukul dan kaki harus harmonis dan
eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada diudara. Pukulan yang benar
akan menghasilkan bola keras & cepat turun kelantai
5. Mendarat
Mendarat
dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk meredam perkenaan
kaki dengan lantai, mendarat dengan jari² kaki (telapak kaki bagian depan) dan
sikap badan condong kedepan. Usahakan tempat mendarat kedua kaki hampir sama
dengan tempat saat meloncat.
b.
Jenis-jenis
Smash.
1.
Open
Pemukul melakukan gerak awalan setelah bola lepas dari
tangan pengumpan, bola dipukul dipuncak loncatan dan jangkauan lengan yang
tertinggi.
2. Semi
Setelah bola lepas dipasing kearah pengumpan, pemukul harus
mulai bergerak perlahan kedepan dengan langkah tetap menuju kearah pengumpan.
Begitu pengumpan menyajikan bola dengan ketinggian 1m ditepi atas net
maka secepatnya pemukul meloncat keatas dan memukul bola. Disini kecepatan
gerak harus lebih cepat dari pada smash dengan bola Open
3. Quick
Begitu melihat bola pasing ke pengumpan, maka pemukul
melakukan awalan secepat mungkin, dengan langkah yang panjang. Timing meloncat
sebelum bola diumpan dengan jarak satu jangkauan lengan pemukul dengan bola
yang akan diumpan. Pemukul melayang dengan tangan siap memukul, pengumpan
menyajikan bola tepat didepan tangan pemukul. Lakukan pukulan dengan
secepat²nya, gerakan pergelangan tangan yang cepat sangat baik hasilnya.
Loncatan smasher vertikal, jagalah keseimbangan badan pada saat melayang.
4. Straight
Smasher sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu
bergerak kearah luar lapangan mendekati tiang net, smasher melakukan awalan
bergerak arah paralel dengan jaring. Begitu bola sampai dibatas tepi
jaring dengan ketinggian optimal bola, segeralah melompat dan langsung memukul
secepatnya. Proses menjalankan teknik ini lebih cepat dibandingkan smash dengan
bola semi.
5. Drive
Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh
dari net, saat meloncat smasher agak dekat dibawah bola, berbeda dengan saat
meloncat pada smash normal. Bola yang akan di smash terletak diatas kanan bahu
lengan pemukul. Gerak lecutan tangan dari depan atas badan diputarkan kearah
yang berlawanan dengan arah jarum jam, telapak tangan membentuk cekungan
seperti sendok. Cambukan keras, perkenaan bola dibagian belakang kearah bagian
muka dengan telapak tangan, aktifkan gerakan pergelangan tangan . Gerakan
cambukan harus dibantu oleh otot² perut, samping dan bahu. Akibat cambukan
kurve jalan bola akan panjang dan putaran bola menjauhi net, bola bergerak
dengan cepat dan tajam.
6. Dummy
Pemain melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak
melakukan smash, tetapi pada waktu kontak dengan bola, bola tidak dipukul
melainkan disentuh saja dengan jari tangan. Lengan pemukul tetap bergerak dan
dengan gerakan jari pemukul mengarahkan bola ketempat yang tidak terjaga
ditempat lawan. Bola dapat dilambungkan pendek atau panjang tergantung pada
situasi.
7. Bola 3 meter
Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis
serang, pemukul yang berfungsi sebagai pemain belakang pada saat tolakan tidak
boleh menginjak atau melewati garis serang, tetapi pada saat mendarat boleh
saja jatuh didalam garis serang.
8. Kijang
Biasanya umpan bola back, pemukul melakukan langkah panjang
dan naik dengan tolakan loncatan menggunakan satu kaki, pemukul tangan kanan
menolak dengan kaki kiri.
9. Double Step
Smash dengan menggunakan gerak tipu, disini pemukul
melakukan dua kali gerakan untuk melakukan tolakan meloncat. Tolakan pertama
hanya berupa tipuan untuk mengecoh block, baru pada tolakan kedua pemukul
meloncat dan melakukan serangan.
10. Step L
Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan
awalan berbeda. Pemukul melangkah kedepan, kemudian melakukan langkah kesamping
sebelum tolakan, baru kemudian melompat naik untuk melakukan serangan.
D.
BLOCK
Block adalah pertahana
di atas net. Untuk
melakukan block yang baik, pemain harus dapat memperkirakan jatuhnya bola, atau
dapat meramalkan kemana kira-kira lawan akan memukul bola, berikut cara-cara
melakukan block.
a. Pemain
berdiri dengan kedua kaki sejajar dan kaki ditekuk sedikit,
b. Kedua
tangan didepan dada,
c. Telapak
kedua tangan menghadap net dan jari-jari dikembangkan lebar-lebar.
d. Sebagai
awalan lutut ditekuk lebih dalam,
e. Posisi
badan sedikit condong kedepan kemudian diteruskan dengan tolakan keatas dengan
kedua kaki secara eksplosif serta mengayunkan kedua lengan lurus keatas secara
bersamaan dan jari membuka agar kedua tangan merupakan suatu bidang yang luas.
f. Pada
saat melayang diudara dan ketika bola dipukul oleh lawan, segeralah tangan
dihadapkan kearah datangnya bola dan berusaha menguasai bola itu.
g. Pada
saat perkenaan tangan dengan bola, pergelangan tangan digerakkan secara aktif
agar tangan dapat menekan bola dari arah atas depan kebawah secara tepat.
h. Jari-jari
kedua tangan pada saat perkenaan
ditegangkan agar tangan dan jari cukup kuat untuk menerima tekanan bola yang
keras.
i.
Saat perkenaan yang baik adalah saat
sebelum bola dipukul, tangan blocker sudah benar-benar dapat mengurung bola
tersebut.
j.
Setelah kontak dengan bola pemain
mendarat kembali dengan tumpuan kedua kaki dan lentur.
E.
DIG
Untuk menyelamatkan
bola agar tidak jatuh setelah di-spike oleh tim lawan, maka biasanya seorang
pemain akan melakukan tehnik Dig. Tehnik ini biasanya digunakan dalam keadaan
darurat. Ketika posisi jatunya bola sudah berada dekat dengan lantai dan tidak
dapat diselamatkan lagi dengan menggunakan tehnik pass, maka tehnik Dig inilah
yang akhirnya digunakan.
Pada dasarnya, tehnik Dig ini sama dengan
tehnik pass atau bump. Istilah Overhand dig digunakan ketika seorang pemain
melakukan Dig dengan menggunakan ujung jemarinya. Sementara Bump dig adalah
istilah yang digunakan untuk Dig yang dilakukan dengan menggunakan kedua lengan
yang digabungkan. Dalam tehnik Dig, seorang pemain biasanya juga menampilkan
gerakan meluncur (dive), yaitu melemparkan tubuhnya ke arah depan untuk
menyelamatkan bola, yang kemudian mendarat dengan menggunakan dadanya.
Seorang pemain biasanya akan
memperjuangkan bola dengan sekuat tenaga dan dengan segala cara yang tidak
melanggar peraturan permainan yang telah ditetapkan. Sekali waktu, seorang
pemain juga terpaksa harus menjatuhkan badannya dengan cepat hanya untuk
menyelamatkan bola agar tidak terjatuh. Untuk mencegah luka maupun cidera pada
tubuh ketika menjatuhkan tubuhnya, biasanya seorang pemain juga melakukan
tehnik berputar (rolling) ketika jatuh.
Selain itu, terkadang seorang pemain juga
melakukan tehnik yang disebut dengan “pancake” untuk menyelamatkan bola yang
hampir menyentuh lantai. Pada tehnik ini, seorang pemain akan meluncur dan
mendorongkan tangannya ke arah depan.
Semoga bermanfaat.
terimakasih atas infonya, jangan lupa mampir ke alamat kami http://www.unsri.ac.id
BalasHapusyault
Hapusterimakasih atas infonya, jangan lupa mampir ke alamat kami http://www.unsri.ac.id
BalasHapusAMIN...........................................!
BalasHapusMinta video-video latihan bola voli bro
BalasHapusSip
BalasHapus